Jumat, 07 Februari 2014

Dunia Di Balik Awan

Ini bukan tentang duniaku. Ini tentangmu. Rasanya, selama ini kau tinggal di dunia yang lain. Dunia di balik awan yang tak mampu dijamah orang-orang biasa. Ada kebenaran yang hampir mistis yang diselubungi kabut asap. Bahkan aku yang selalu berusaha menembusnya gagal lagi dan lagi.
Ah, betapa tebal awan yang ingin kutembus. Betapa ingin kutatap dunia sana, duniamu di balik awan tebal itu. Hingga sekarang aku lupa bahwa ada dunia di sini.
Tempatku berpijak, menyusun impian demi impian untuk menggapai kebenaran yang kau sembunyikan.
Rasanya, sekarang aku sedikit paham. Awan tebal itu, kau sendirilah yang menebar. Dunia dibalik awan adalah duniamu. Akupun punya dunia sendiri di sini. Sedikit cahaya yang kau perlihatkan membuatku lupa, betapa cintanya aku tinggal di bawah kegelapan selama ini.
Sebelum aku bisa menyingkirkan awan tebal itu. Sebelum akhirnya akan datang terang ke dunia bawah ini, duniaku. Sebisanya akan kubuat terang itu dari kedua tangan ini.
Terbersit harapan, sedikit terang di duniaku akan membuatmu menyingkap awan tebal itu, lalu kau tertarik untuk berbagi cahaya.

0 comments:

Posting Komentar

Powered By Blogger