Selasa, 25 Juni 2013

Festival, Ladang, Karnaval

1.
Cinta adalah sekumpulan pohon
di tengah padang pasir kering, yang menyembunyikan
ular, kelinci, dan kumbang kecil
lalu darinya, makanlah sekumpulan elang
Cinta adalah sebuah kobaran api
yang menghangatkan para pendaki
ditengah dingin menggigit, lereng-lereng Merapi
Cinta adalah festival
kumpulan besar sirkus dan karnaval
dengan segala kemeriahan
dan sorot lampu yang terang

2.
Bukan, itu bukan cinta
yang kau rasa amarah, curiga
luapan emosi yang menyesakkan
dimana kau selalu ingin menerima
lebih dari yang kau punya
bukan sayang, bukan
Karena cinta adalah penyembuh
getaran-getaran yang penuh suka cita
kasih, kedamaian
yang oleh-Nya dituliskan
dalam tujuh hari penciptaan

3.
Sungguh, buta mata ini
yang menyempitkan cinta
mengaburkan dengan hasrat sesaat
Sungguh, tertutup hati ini
yang menginginkan imbal balik dari cinta

4.
Belajarlah sayang,
bahwa cinta itu kasih
bahwa cinta itu menyembuhkan
cinta, adalah memberi sebaik-baiknya pada dunia
menanam benih terbaik di bumi
yang dicipta-Nya untuk manusia
lalu merawatnya dengan sukacita
dengan kegembiraan yang meluap di dada
hingga nanti, datang damai dan kasih
ketika mata dan hati kembali mengenal cinta

Read more »

Kamis, 20 Juni 2013

Baruna Kecil

Henry Morgan, Blackbeard, Kapten Kidd
Pernah, kau dengar nama-nama besar itu?
Sosok-sosok pelaut yang handal, penjelajah sejati
bukan seperti kita ini
yang berebut laut kecil, hati.
Kita ini, aku dan kamu, agaknya terlibat dalam duel seru
walau dalam kegelapan, kita tak benar-benar tahu.
Hanya kulacak jejak kapalmu
dari bau ikan
dan anak buahmu yang kudisan, menguap di udara
busuk.

Aku pun dalam perjalananku, sama denganmu
sudah kusiapkan kapal, kutambal layar, memenuhi gudang
dengan ransum dua tahun
sebelum kukembangkan layar dan pergi dari pelabuhan
Rupa-rupanya kau sudah lebih dulu tiba
di tengah laut lepas, ribuan mil dari pelabuhan.

Laut sering bercerita padaku, lewat gugusan
bintang yang bersinar di malam hari
dan desau angin yang menjelma jadi
lagu-lagu di kala senja
ketika kilasan sinar hijau membutakan mata.
Betapa gelombangnya sudah tenang untukmu
betapa ikan-ikan disiapkannya masuk ke jaringmu
dan karang-karang diamplas
halus, tak lagi tajam.

Laut ini tak cukup luas untuk kita berdua.
Ingin tantangan kusampaikan,
lalu kita saling tebas, dan letuskan bubuk mesiu
tapi tak ingin aku laut menjadi merah darah
karena cintaku kutitipkan, pada gelombang pasang.
Kunanti

Read more »

Selasa, 18 Juni 2013

Layar

Entah kenapa, aku suka sekali laut. Pernah aku bercerita padamu? Laut. Ya, laut. Begitu dahsyat bukan keberadaannya? Kadang ia tenang, suasananya membantuku mengosongkan pikiran. Tak jarang ia menjadi monster ganas yang menelan kapal-kapal yang berkelana. Mungkin naluriku naluri pelaut. Aku selalu jatuh cinta dengan deburan ombak, gelombang pasang, karang, serumpun bakau, dan tentu saja ikan dan udangnya. Kau tahu apa yang paling membuatku rindu? Garam. Bau garam yang menari-nari seiring dengan hembusan sang bayu. Akan selalu ada tempat untuk laut di sudut hati ini.

Aku selalu teringat laut jika denganmu. Kau tidak bisa ditebak. Kadang kau begitu ceria, tenang, membuatku betah berlama-lama menikmati waktu. Ada kalanya kau berombak bahkan mungkin berbadai kalau aku bilang. Suasana itu, mampu menghadirkan ketakutan dalam hati ini. Walaupun kau mungkin tidak sedang marah. Sudah naluri pelaut untuk diam dan takut jika laut tiba-tiba bergelombang tinggi. Kalau aku hidup di zaman dahulu, kulemparkan awak kapalku satu-satu untuk menenangkanmu. Hahaha.

Aku selalu senang dengan kenyataan bahwa kaulah samudera yang luas dan aku si pelaut. Keduanya saling membutuhkan. Apa gunanya seorang pelaut, dengan kapal besar, tatto di sekujur tubuh, dan awak yang garang?  Jika tak ada laut yang dijelajahi. Apa gunanya Tuhan membentangkan samudera sejauh mata memandang? Jika tidak untuk dijelajahi. Aku membayangkan betapa kesepian laut tanpa adanya aku, pemberani yang mengarunginya.

Mungkin terlalu naif bagiku bukan? Jika aku berkata hanya akulah pelaut yang berani menaklukkan gelombangmu, menyusuri setiap arus, dan singgah di pantai-pantai eksotis di pulau-pulau tak bertuan. Karena nyatanya, pelaut lain pernah menaklukkanmu, sehingga kau tenangkan ombak untuknya dan kau perhalus karang-karang tajam dengan desir ombak. Agar tak terluka dia dan tak hancur kapalnya kena karang.

Mungkin, definisi kita tak lagi sama. Berlayar, bagimu dan bagiku, artinya berbeda. Fraksi-fraksi memori yang terkristal dalam sebongkah garam, selalu kubawa dalam sebuah botol kaca. Bening. Garam-garam yang kukumpulkan dari lautmu. Putih bersih. Sayang, lautan itu tak cukup luas untuk dua kapal.

Aku terlahir tangguh. Dibesarkan oleh gelombang, diasuh badai kencang. Aku ditakdirkan bernyali. Seratus, seribu setan laut dan iblis-iblis di kedalaman akan tunduk mendengar namaku. Suatu saat nanti. Tapi, aku dipaksa bersabar. Menanti gelombang itu tenang kembali, lalu aku berjanji, akan berlayar lagi.

Read more »

Rabu, 12 Juni 2013

Karena BBM Memang Harus Naik!

Demo memprotes kenaikan harga BBM sudah terjadi dimana-mana. Pelakunya mulai dari kalangan Mahasiswa, buruh, ibu rumah tangga, dan lain-lain deh, hampir semua lapisan masyarakat menginginkan BBM tetap di posisi Rp4.500,- per liter. Termasuk ada juga parpol yang ikutan demo. Saya sendiri heran, entahlah, harus bagaimana menyikapi pendemo ini, ya kasihan, ya lucu juga liatnay, ya macem-macem lah. Mungkin diantara mereka ada yang demo hanya sekedar nunut, kadang-kadang ada juga orang bayaran. Saya nggak nuduh nih, tapi kan sudah jadi rahasia umum kalau dalam demo-demo seperti itu ada satu-dua yang istilah kerennya mercenary, hehe, pendemo bayaran.

Padahal apa yang salah dengan harga BBM yang naik? Seingat saya, BBM pernah menembus angka Rp6.000,- per liter, toh nggak kiamat juga dengan BBM segitu kan? Okelah, saya tahu, niat masyarakat yang berdemo ini baik, huznudzhon saja lah, mereka ingin masyarakat bisa menikmati BBM dengan harga terjangkau. Tapi apa ya nggak mikir, yang mbiayain subsidi itu kan negara, pakai uang rakyat juga. Di dalamnya masih banyak terdapat jatah warga miskin yang seharusnya mendapat subsidi pendidikan. Betul?

Sekarang gini deh, anda bayangkan,
BBM itu untuk apa? Kendaraan bermotor. Oke, saya setuju (yo iyo lah cak..)
Menurut anda yang punya kendaraan bermotor itu kaya apa miskin? Kaya lah..
Kalau begitu selama ini yang disubsidi itu orang-orang kaya? Hmm.. Iya ya.. (mulai mikir)
Tapi kan ada masyarakat miskin yang punya sepeda motor? Gimana tuh?
Yaa... kalau punya sepeda motor mah nggak bisa dibilang miskin broo....
Gimana..? sampai di sini anda sudah sepaham dengan saya toh? 

Jangan suudhzon lah sama pemerintah. Bilang katanya BLSM cuma akal-akalan lah, proyek korupsi baru lah, ini itu lah. Saya tahu, pemerintah kita memang terlanjur dapat stempel buruk, tapi bukan berarti nggak ada orang baik di pemerintahan kan?

Sebetulnya kalau kita konsumsi BBM bersubsidi, sudah menyalahi aturan lho, kita makan harta orang miskin. Nah lo, hukumannya berat itu di akhirat... Subsidi BBM seharusnya bisa dialihkan ke subsidi yang lain, misalnya buat bantu beasiswa siswa miskin, buat bantu usaha kecil menengah, santunan ke veteran-veteran perang, banyak deh, pikir sendiri.

Satu lagi nih, biar matanya melek  semua, saya bakal tulis dengan cetak tebal:

BBM ITU BARANG PRIVAT, BUKAN BARANG PUBLIK

 sekali lagi yaa....

BBM ITU BARANG PRIVAT, BUKAN BARANG PUBLIK

BBM itu bukan taman kota bro, yang semua orang bisa masuk dan memanfaatkan. Untuk memperolehnya diperlukan biaya broo, Pertamina bukan organisasi amal, mereka nggak kuat kalo bayar subsidi terus, harusnya kita lah yang membantu subsidi dengan cara membeli BBM dengan harga yang lebih mahal.

Anda mau kan jadi orang kaya?
Bukannya orang kaya itu kalau beli sesuatu nggak pernah ribut dengan harga?
Yuk kita perkaya mental kita dan bersedia membeli BBM dengan harga lebih mahal. Kalau sementara ini masih pakai BBM yang Rp4.500,- yaa, gak apa-apa lah, wong adanya cuma itu.hehe. syukur-syukur kalau mau beli yang Rp10.500,-

nih, saya kasih link yang bisa membuka mata kita
Subsidi BBM RI Termurah Ke 3
Penjelasan Perhitungan Subsidi BBM

Kalau harga psikologis saya sih, BBM itu Rp7.500,-

Kalau harga psikologis anda? Berapa? ....

dari berbagai sumber, termasuk pikiran saya. hehehe.

Read more »

Minggu, 02 Juni 2013

Pragmatis

Sekali dayung tiga pulau terlewati, katanya
Pepatah bangsaku
Malam ini
Sambil menyelam, minum air
Ide yang bagus bukan?
Pragmatis
Sekali jalan, ribuan kilo tertempuh
Satu tebasan, ribuan musuh jatuh
Lunas terbayar, utang yang mengganjal di hati
Siang ini
Pragmatis
Dan aku senang
Melihat pertanda
Dari tangan, kaki, bahasa yang tak berkata-kata
Bahwa jarak, agaknya semakin dekat
Tak lagi tersekat-sekat

Read more »

Powered By Blogger