Selasa, 28 Februari 2012

Sebait Doa Untuk Ukhuwah

Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta padaMu, telah berjumpa dalam taat padaMu,
telah bersatu dalam dakwah padaMu, telah berpadu dalam membela syari’atMu.
Kukuhkanlah, ya Allah, ikatannya.
Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan nur cahayaMu yang tiada pernah pudar. Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepadaMu dan keindahan bertawakkal kepadaMu.
Nyalakanlah hati kami dengan berma’rifat padaMu.
Matikanlah kami dalam syahid di jalanMu. Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.
Ya Allah. Amin. Sampaikanlah kesejahteraan, ya Allah, pada junjungan kami, Muhammad, keluarga dan sahabat-sahabatnya dan limpahkanlah kepada mereka keselamatan.

Read more »

Senin, 27 Februari 2012

Jarak Terkembang

aku tahu, ketika senyum terkembang lebar diantara kita.
tanpa rasa api memanas di muka dan seutas tali mengikat leher.
aku rindu, pada canda tawa yang kita lempar bersama.
kedalam kolam bahagia dan kita duduk di tepi.
jalan Tuhan siapa yang tahu, sungai waktu tak dapat ditunggu.
karena kita tidak menunggu, menunggu waktu yang sudah berlalu.

biarkanlah jika kini kayu pergi jadi abu.
relakanlah jika tumbang pohon-pohon yang bisu.
karena kita kini tak lagi pada kapal yang sama.
karena kita kini dijauhkan oleh cita dan asa.
karena jarak sudah terkembang diantara kita.

Read more »

Jumat, 03 Februari 2012

Kenali Dirimu

Secara umum darah manusia terbagi dalam golongan A, B, O, AB, dari empat golongan tersebut ternyata mempunyai keunikan masing-masing yang mempengaruhi karakter seseorang.

Di Jepang, ramalan tentang seseorang lebih ditentukan oleh golongan darah daripada zodiak atau shio. Kenapa?

Katanya, golongan darah itu ditentukan oleh protein-protein tertentu yang membangun semua sel di tubuh kita dan oleh karenanya juga menentukan psikologi kita.

Benar apa tidak? Berikut penjelasan tentang golongan darah tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan di Jepang.

SIFAT SECARA UMUM

  • A = terorganisir, konsisten, jiwa kerja-sama tinggi, tapi selalu cemas (karena perfeksionis) yang kadang bikin orang mudah sebel, kecenderungan politik: “destra”
  • B = nyantai, easy going, bebas, dan paling menikmati hidup, kecenderungan politik: “sinistra”
  • O = berjiwa besar, supel, gak mau ngalah, alergi pada yang detil, kecenderungan politik: “centro”
  • AB = unik, nyleneh, banyak akal, berkepribadian ganda, kecenderungan politik

BERDASARKAN URUTAN

Yang paling gampang ngaret soal waktu:

1. B (karena nyantai terus)

2. O (karena flamboyan)

3. AB (karena gampang ganti program)

4. A (karena gagal dalam disiplin)

Yang paling susah mentolerir kesalahan orang:

1. A (karena perfeksionis dan narsismenya terlalu besar)

2. B (karena easy going tapi juga easy judging)

3. AB (karena asal beda)

4. O (easy judging tapi juga easy pardoning)

Yang paling bisa dipercaya:

1. A (karena konsisten dan taat hukum)

2. O (demi menjaga balance)

3. B (demi menjaga kenikmatan hidup)

4. AB (mudah ganti frame of reference)

Yang paling disukai untuk jadi teman:

1. O (orangnya sportif)

2. A (selalu on time dan persis)

3. AB (kreatif)

4. B (tergantung mood)

Kebalikannya, teman yang paling tidak disukai:

1. B (egois, easy come easy go, maunya sendiri)

2. AB (double standard)

3. A (terlalu taat dan scrupulous)

4. O (sulit mengalah)

MENYANGKUT OTAK DAN KEMAMPUAN

Yang paling mudah kesasar / tersesat:

1. B

2. A

3. O

4. AB

Yang paling banyak meraih medali di olimpiade olah raga:

  1. O (jago olah raga)
  2. A (persis dan matematis)
  3. B (tak terpengaruh pressure dari sekitar. Hampir seluruh atlet judo, renang dan gulat jepang bergoldar B)
  4. AB (alergi pada setiap jenis olah raga)

Yang paling banyak jadi direktur dan pemimpin:

1. O (karena berjiwa leadership dan problem-solver)

2. A (karena berpribadi “minute” dan teliti)

3. B (karena sensitif dan mudah ambil keputusan)

4. AB (karena kreatif dan suka ambil resiko)

Yang jadi PM jepang rata-rata bergolongan darah O (berjiwa pemimpin)

Mahasiswa Tokyo Universita pada umumnya bergol darah : B

Yang paling gampang nabung:

1. A (suka menghitung bunga bank)

2. O (suka melihat prospek)

3. AB (menabung karena punya proyek)

4. B (baru menabung kalau punya uang banyak)

Yang paling kuat ingatannya:

1. O

2. AB

3. A

4. B

Yang paling cocok jadi MC adalah orang yang bergolongan darah A (kaya planner berjalan)

MENYANGKUT KESEHATAN

Yang paling panjang umur:

1. O (tidak mudah stress, antibody-nya paling joss!)

2. A (hidup teratur)

3. B (mudah cari kompensasi stress)

4. AB (amburadul)

Yang paling gampang gendut:

1. O (nafsu makan besar, makannya cepet lagi)

2. B (makannya lama, nambah terus, dan lagi suka makanan enak)

3. A (hanya makan apa yang ada di piring, terpengaruh program diet)

4. AB (makan tergantung mood, mudah kena anoressia)

Paling gampang digigit nyamuk adalah orang yang bergolongan darah O (darahnya manis)

Yang paling gampang flu / demam / batuk / pilek:

1. A (lemah terhadap virus dan pernyakit menular)

2. AB (lemah terhadap hyangiene)

3. O (makan apa saja enak atau tidak enak)

4. B (makan, tidur tidak teratur)

Pada acara makan-makan di sebuah pesta:

* O (banyak ngambil protein hewani, pokoknya daging-dagingan)

* A (ngambil yang berimbang, 4 sehat 5 sempurna)

* B (suka ambil makanan yang banyak kandungan airnya seperti soup, soto, bakso dsb)

* AB (hobby mencicipi semua masakan, “aji mumpung”)

Yang paling cepat botak:

1. O

2. B

3. A

4. AB

Yang tidurnya paling nyenyak dan susah dibangunin:

1. B (tetap mendengkur meski ada Tsunami)

2. AB (jika lagi mood, sleeping is everything)

3. A (tidur harus 8 jam sehari, sesuai hukum)

4. O (baru tidur kalau benar-benar capek dan membutuhkan)

Yang paling cepet tertidur:

1. B (paling mudah ngantuk, bahkan sambil berdiripun bisa tertidur)

2. O (kalau lagi capek dan tidak ada kerjaan mudah ngantuk)

3. AB (tergantung kehendak)

4. A (tergantung aturan dan orario)

Penyakit yang mudah menyerang:

1. A (stress, majenun / linglung)

2. B (lemah terhadap virus influenza, paru-paru)

3. O (gangguan pencernaan dan mudah kena sakit perut)

4. AB (kanker dan serangan jantung, mudah kaget)

Apa yang perlu dianjurkan agar tetap sehat:

1. A (karena terlalu perfeksionis maka nyantailah sekali-kali, tidak usah terlalu tegang dan serius)

2. B (karena terlalu susah berkonsentrasi, sekali-kali perlu serius sedikit, meditasi, main catur)

3. O (karena daya konsentrasi tinggi, maka perlu juga mengobrol santai, jalan-jalan)

4. AB (karena gampang capek, maka perlu cari kegiatan yang menyenangkan dan bikin lega)

Yang paling sering kecelakaan lalu lintas (berdasarkan data kepolisian):

1. A

2. B

3. O

4. AB

sources: blog dentistry molar

Read more »

Kamis, 02 Februari 2012

Berjuang Dalam Istiqomah, Istiqomah Dalam Berjuang

Transisi Kekuasaan. “Lho?” Mungkin ini yang muncul di benak para pembaca yang budiman –dan budiwati– ketika membaca dua kata awal yang saya tulis dalam sebuah kumpulan kata-kata ini. Apa hubungannya transisi kekuasaan dan judul yang ditulis? Oke, saya beberkan sedikit. Transisi, pasti anda tahu, adalah suatu metode lain untuk menyebut kata ‘peralihan’ atau ‘perpindahan’. Transisi terjadi dalam setiap hal, misalnya, transisi kekuasaan, seperti yang sudah saya tulis di awal tadi, dari Pak Karno ke Pak Harto ke Pak Habibi dan seterusnya sampai sekarang Pak SBY. Transisi juga terjadi pada manusia, dimana dulu kita ketika kecil masih imut-imut sampai sekarang sudah amit-amit.

Transisi kita bukan hanya dari fisik saja, tapi juga psikis. Misalnya kita semasa kecil dulu ketika ditanya “cita-citanya jadi apa?” hampir semua menjawab “jadi pilot”, “jadi astronot”, atau “jadi tentara”. Sekarang kita sudah semakin dewasa dan hanya sedikit dari kita yang Istiqomah, memegang teguh impian masa kecil kita itu. Tidak sedikit dari kita yang mengganti impian itu menjadi sesuatu yang baru, misalnya ingin jadi dosen, jadi progammer, jadi arsitek, dan lain sebagainya yang tentu saja variasi jawabannya lebih banyak dari masa lalu.

Masa transisi itupun dimulai ketika kita beranjak dewasa, dari kecil menuju remaja. Impian-impian yang lebih variatif muncul dan kita Istiqomahkan dalam hati. Kita mulai Istiqomah dalam belajar, misalnya bagi mereka yang ingin jadi seorang guru bahasa atau mungkin diplomat maka kemampuan berbicara dan berbahasanya ditingkatkan. Bagi mereka yang berkeinginan menjadi olahragawan maka kebugaran tubuhnya ditingkatkan dan mulai mempelajari lebih dalam olahraga yang disenangi. Pun demikian dengan cita-cita dan asa yang lain, kemampuan yang menunjang asa tersebut pasti akan kita kembangkan.

Masa ‘Pengistiqomahan’ ditunjang dengan program pemerintah yaitu penjurusan yang dimulai pada kelas dua SMA/MA. Umumnya ada jurusan IPA, IPS, dan Bahasa pada sekolah umum dan Agama pada madrasah aliyah. Dalam masa Pengistiqomahan ini kita sudah dijauhkan dari hal-hal yang tidak berkaitan dengan jurusan yang sudah dipilih. Bagi yang memilih terjun ke dunia sosial maka dijauhkan dari hal-hal yang berbau fisika, kimia, dan biologi. Bagi mereka yang mengabdikan dirinya ke dunia sains maka dijauhkan dari hal-hal yang berbau geografi, ekonomi, dan sosiologi. Bagi yang memilih jalan di bahasa, maka dijauhkan dari dari ipa dan ips. Ilmu-ilmu yang sifatnya umum tentu semua tetap mendapatkan. Tujuan dari pembatasan materi pelajaran ini tentu agar semakin mantap dalam jalan yang sudah dipilih.

Namun, sayangnya keistiqomahan kita dalam menempuh jalan yang sudah dipilih itu terkadang perlu dipertanyakan. Ada yang mulai goyah, ada yang berusaha melompat ke negeri seberang, dan semacamnya. Melompat ke negeri seberang ini banyak kita temui, misalnya yang dulunya mengambil disiplin ilmu ipa jadi terjun ke dunia ips, pun demikian mereka yang dari dunia ips dan bahasa ada yang mencoba menyeberang ke dunia ipa.

Hal ini bukan hal yang haram, karena regulasi di Indonesia memang memperbolehkan kejadian-kejadian seperti itu. Tapi, jika kita memutuskan untuk menyeberang maka...

1. Kita (bisa) dicap plin-plan

Dulu saling bersaing dalam masa perjuangan, membanggakan negeri masing-masing, lalu berusaha agar negeri masing-masing itu menjadi negeri yang banyak prestasi, lebih menarik, dan sebagainya, lalu tiba-tiba kita membelot ke negeri seberang. Tentu bukan hal yang menyenangkan jika meninggalkan kawan-kawan seperjuangan dan stempel plin-plan mungkin mendarat di nama kita.

2. Kita merenggut masa depan negeri seberang

Masa depan yang tertata rapi bagi teman-teman kita di negeri seberang tiba-tiba kita rebut. Kita menjadi saingan bagi kawan-kawan yang ada di negeri seberang dengan melompat ke dalam negeri mereka. Tempat yang seharusnya cukup untuk mereka tempati jadi penuh. Persaingan mereka sudah cukup berat, malah kita tambahi. Bukankah itu menjadikan kita saudara yang tidak baik?

Dan yang paling penting. . .

3. Ilmu kita yang sudah dimiliki menjadi sia-sia...

Mungkin ini yang paling bahaya, ilmu kita menjadi sia-sia, menjadi tidak terpakai. Padahal banyak diantara kita yang dulu berprestasi dalam ilmunya sendiri kemudian malah melompat ke negeri seberang, meninggalkan ilmu-ilmu yang sudah kita dapat susah payah. Sebetulnya permasalahan itu bukan permasalahn yang besar, karena itu jalan hidup kita masing-masing. Tapi, sampai hatikah kita membuat waktu guru-guru kita menjadi sia-sia, karena mereka mengajarkan hal-hal yang tidak akan kita pakai dalam tingkatan selanjutnya. Yuk kita renungi sejenak.

Sampai juga akhirnya di penghujung tulisan ini. Mungkin reaksi pembaca bermacam-macam, ada yang berubah membenci penulis, mungkin ada juga yang sependapat dengan penulis. Namun, perlu pembaca sekalian sekedar tahu, tidak ada niatan dalam diri penulis untuk menyerang suatu pihak-pihak tertentu, tulisan ini hanya sekedar mengingatkan saja kepada pembaca dan penulis pribadi.

Mari, kita menjadi pribadi yang menghormati hak-hak saudara-saudari kita. Mari, kita menjadi pribadi yang istiqomah. Istiqomah dalam berjuang, dalam berkarya, dan dalam meraih asa. Istiqomah pula dalam menghormati hak-hak saudara-saudari kita.

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (Q.S.103:1-3)

Sekian dari penulis, jika ada kurangnya itu murni dari saya dan mohon maafkanlah, jika ada lebihnya itu berkah dari Gusti Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa dan mari kita bertasbih memujinya.

:D

Read more »

Powered By Blogger