Kamis, 26 Maret 2015

Mari Meraba Gajah

Saya membaca sebuah artikel, tentang bagaimana tiga orang buta disuruh mendeskripsikan gajah. Si orang pertama memegang kuping gajah, lantas dia deskripsikan gajah itu sebagai sesuatu yang pipih dan lebar. Kemudian, si orang kedua meraba gajah di bagian ekor dan berkata, "Gajah itu bulat panjang seperti pipa, tapi lentur dan empuk." Kemudian si buta ketiga meraba gading gajah, dan menyimpulkan bahwasanya gajah itu keras, kaku, dan panjangnya selengan.


Terbayang bagaimana kericuhan yang terjadi antara ketiga manusia ini, pendapat yang satu menegasikan pendapat yang lain. Deskripsi satu bertentangan dengan deskripsi kawannya. Mungkin bisa jadi sampai terjadi baku hantam jika satu dan yang lain keukeuh -semoga tulisannya benar- dengan apa yang ia deskripsikan, apa yang ia yakini benar. Lantas, apakah salah satu dari ketiga buta ini ada yang paling benar? Tentu tidak karena ketiganya sama-sama benar, hanya saja pandangannya terhadap fakta yang ada kurang menyeluruh.


Lantas, bagaimana ketiga orang buta tadi mendapat pandangan yang menyeluruh? Ya tentu saja harus meminta pada pihak di luar mereka yang tidak buta, yang bisa memberikan kebenaran sejati tentang blejetnya si gajah ini. Bahwasanya memang benar gajah itu pipih dan lebar di telinganya, panjang seperti pipa ekornya, serta gadingnya yang kaku dan keras. Ditambah lagi fakta-fakta yang tidak teraba oleh trio buta, seperti warna gajah yang abu-abu gelap, belalai yang panjang dan bunyinya kayak terompet, postur tubuh yang gembrot, nggedabluk, dan tekel, serta fakta-fakta yang lebih abstrak lagi, misalnya nama gajah itu Bona dan memiliki teman yang namanya Rong-rong, mirip di majalah anak-anak lawas. Kalau sudah begitu, maka perdebatan antara trio buta ini bisa terselesaikan dengan kekeluargaan, tak perlu gontok-gontokan apalagi berbacokan. Karena ada si nomer empat yang enggak buta, yang memberikan kebenaran yang sebenar-benarnya.

Nah, sekarang kita tambah masalah supaya lebih seru. Tidak ada yang memandu mereka. Si buta pertama menjelaskan gajah itu sebagai sesuatu yang kecil, berbulu, dan bercakar. Ternyata yang dipegangnya adalah kucing. Deskripsi si buta kedua agak berbeda, bahwasanya gajah itu punya paruh, bulunya kasar, berkaki dua, dan bunyinya 'kukuruyuuk~' karena yang dipegang adalah ayam. Si buta ketiga malah lebih unik lagi, ia terangkan jika gajah itu kotak, hangat, dan bersuara seperti suaranya manusia. Lha wong yang dia pegang itu ternyata televisi. *tepokjidat*

Ini yang bikin repot, kalau masing-masing ngaku yang paling bener. Padahal ketiganya salah. Kembali dibutuhkan observer, orang keempat yang bisa lihat, bisa tahu tentang kebenaran yang sebenar-benarnya mengenai tugas yang diberikan kepada si trio buta itu.

Pun demikian dengan para buta-wan (dan wati) yang kini memenuhi bumi. Enggak  cuma tiga, melainkan milyaran. Masing-masing diberi tugas oleh observer alam ini, yang Maha Tahu, Maha Paham, yang Superlative, the One Above All. Nah, tergantung dari yang diberi tugas apakah sudah melaksanakan tugas dengan benar. Jangan sampai kita diberi tugas mendeskripsikan gajah, ternyata yang kita raba dan kita terangkan adalah kucing. Joko Sembung kan jadinya?

Kemudian, bagaimana kita bisa benar dalam menjalani tugas? Ya tentu dengan mengontak yang Superlative itu, memohon diberi petunjuk agar benar dalam menjalankan tugas yang diemban. Penting juga untuk tidak menyalahkan sesama buta yang sedang bertugas, apalagi sampai gontok-gontokan, gebukan, bacokan, dan berbuat ricuh. Toh, kita sama-sama buta. Tidak ada yang tahu pasti apakah kita memamng sudah benar kita meraba gajah, atau kita  masih meraba yang lain-lain. Ya to?

Dalam hati kita memang dituntut untuk meyakini bahwa apa yang kita raba selama ini memang yang paling benar. Yakin 100% atau tidak sama sekali. Tapi, sejujurnya selaku orang yang juga masih buta, ada sedikit pertanyaan dalam diri saya, yang mungkin juga dirasakan orang lain, apakah sudah yang paling benar yang kita raba selama ini? Semoga kita memang sedang meraba gajah dan kelak mampu mempertanggungjawabkan deskripsi gajah itu. Semoga~

n.b.: gambar gajah diambil dari google ^^ tepatnya gajah afrika (Loxodonta africana). konon setelah mammoth punah, dia yang terbesar di kelasnya. 

0 comments:

Posting Komentar

Powered By Blogger