Senin, 08 Desember 2014

Jari Manis dan Hidupmu Yang Nggak Ada Gunanya

Sore ini saya kepikiran, betapa sejauh ini hidup saya nggak begitu berharga. Prestasi ya gitu-gitu aja, medioker banget. Kerjaan juga belum punya, uang saku masih minta. Bikin-bikin blog, juga sesekali aja diurusin, pasang adsense juga enggak ada yang klik. Ibadah, alhamdulillah lancar, tapi belum cukup. Hobi ngegambar, nggak begitu jago, e-sport juga nggak dewa-dewa amat (halo, DoTA, Ragnarok, dan game-game online yang sudah saya tinggalkan. Kepala 21 dan nggak ada pencapaian yang berarti, ash. . . .

Mungkin pembaca juga ada yang gitu, dengan masalah yang dihadapi masing-masing. Udahlah jangan pura-pura enggak. Kebanyakan pasti iya. mwahahahaa. . .

*siiiing*

Tapi bukan itu yang saya soroti. Saya cuma ngajak temen-temen pembaca supaya jangan bersedih dengan keadaan, chin up! Boleh jadi hidupmu itu seperti jari manis, yang baru keliatan "wah" setelah cukup lama bersabar dengan keberadaannya yang enggak dianggap.

Jari manis, atau bahasa inggrisnya Ring Finger, adalah jari keempat jika dihitung dari Ibu jari dan jari ke dua dari jari jentik atau jari kelingking. Literally, ring finger adalah tempat anda akan meletakkan wedding ring. Makanya saya bingung ketika ditransliterasi menjadi jari manis, padahal kalau dijilat enggak manis-manis juga.

Jujur yah, jari ini enggak begitu keliatan manfaatnya. Bener dah, yok kita bedah satu-satu.

1. Yang pertama Jempol, atau Ibu jari.

Jempol jelas keliatan manfaatnya. Nggak percaya? coba ente ngiket tali sepatu nggak usah pake jempol. Pegang barang nggak pake jempol, dan lain sebagainya. Sulit kan?

Jempol ada dalam setiap aspek kehidupan kita baik yang mayor dan minor.

Jempol bisa menunjukkan pujian ataupun cacian.

Jempol bahkan bisa menyelamatkan nyawa seseorang dalam pertandingan gladiator, (atau seenggaknya begitu yang ditunjukin di film Gladiatornya Russel Crowe)

Liat ni si om, begitu jempol madep atas, ente selamet gan. Tapi kalo jempol madep bawah. . ., Mampus..

Bisakah jari manis melakukan ini? Enggak.
skor
Jari Lain 1; Jari Manis 0



2. Lanjut Jari Telunjuk.

Jari telunjuk, yah, gunanya untuk nunjuk.. mencet nomer telepon, ngetik, segala macem. Ngupil juga iya.

Jari tunjuk menunjukkan semangat yang membara, keinginan untuk berjuang dan lepas dari segala penderitaan. Nggak percaya? Liat tuh fotonya Bung Tomo, yang diacungkan jari apa? Telunjuk apa Manis?

Coba kalo waktu itu Bung Tomo yang diacungin jari Manis, seluruh dunia bakal bingung.

skor
Jari Lain 2; Jari Manis 0


3. Jari Tengah

Jujur, waktu saya nyari di Google dengan keyword jari tengah, rata-rata yang keluar pose kaya gini. Entahlah, jari tengah diasosiasikan dengan postur mengumpat ala orang barat.
"F*ck You!", yes, you.. (kalo nggak percaya boleh cari sendiri di Google, keyword: jari tengah)

Jadi saya enggak mau banyak komen untuk jari tengah. At the very least, dia masih berguna untuk mengungkapkan kekesalan anda. Coba kalau "F*ck You!" lambangnya diganti jari manis, jatohnya malah lucu kan..



Padahal nggak cuma buat mengumpat, kalau jari tengah dijadikan senjata utama dengan jari telunjuk dan jari manis sebagai 'base'-nya, jari ini bisa mencapai kedalaman yang diinginkan. fufufu. kalau enggak paham maksudnya nggak usah nanya, simpen aja buat diri sendiri.

Carry on with the scoring,
Jari Lain 3; Jari Manis masih 0


4. Kelingking
As the picture said, jari sekecil ini dapat memegang janji sebesar apapun. True! Seringkali orang janjian dengan saling mengaitkan jari manis. Apalagi buat anakmuda yang lagi kasmaran, pasti pernah janjian kaya gini sama co/ce-nya
A: Aku gak bakal ninggalin kamu, aku bakal setia.
B: Janji?
A: Janji.
lalu mereka berdua mengaitkan jari kelingking.
Kedengaran kekanak-kanakan? Iya memang.

Tapi nggak cuma buat mereka aja kok, sahabat juga boleh janjian model gini, sebagaimana saya dulu pernah janji untuk kurus dan sahabat saya berjanji untuk berkelakuan baik. Hasilnya: Saya tetep gendut tapi dia sudah berkelakuan baik. Oke saya ingkar janji. Maaf ya kawan :)

Kalaupun kamu masih enggan untuk mengakui manfaat janji jari kelingking, paling enggak jari kelingking masih bisa buat korek-korek kuping atau ngupil. Nikmatnya luwar biyasa.

Skor
Jari Lain 4; Jari Manis 0

Nah, sekarang kita masuk ke main course kita jari manis. Jari manis begitu lemah, rapuh, nggak kuat ngapa-ngapain. Nggak percaya?
Coba jarimu dibuat kayak sebelah ini, terus satu-satu dipisahin. Jempol, telunjuk, kelingking. Cuma jari manis yang nggak kuat misah kan? Lemah banget coy. Atau coba deh telapak tangan ditangkupkan biasa, jari tengah nggah usah ditekuk. Jari tengah tetep bisa dipisahin, sementara jari manis masih enggak kuat. .

Tapi, seiring dengan berjalannya waktu, jari manis menjadi semakin berguna. Walaupun masih enggak bisa dipisahin, tapi jari manis mendapat fungsi yang lebih mulia. Jadi tempat
cincin kawin bro. Nah lo, kurang berharga gimana coba? Mana ada coba jari lain yang dapet kehormatan jadi tempat cincin kawin kalau bukan jari manis. Cuma Sauron yang pake cincin di telunjuk.

Walaupun agak cocoklogi, yok kita refleksikan ke diri kita.

Boleh jadi kita merasa useless, sepet, nggak guna dalam hidup ini, sampah masyarakat. Tapi inget, rahasia Tuhan nggak ada yang tahu. Siapa yang tahu kita jadi apa dalam 10-15 tahun mendatang. Mungkin tetep useless, tapi bisa juga berhasil kan. Yang penting usahanya.  Usahamu untuk jadi lebih baik dan bermanfaat buat sesamamu.

Usahamu akan mentransformasikan dirimu, dari jari manis yang enggak bisa apa-apa, menjadi jari manis tempat cincin suatu saat nanti. 
Usahamu akan merubah dirimu, dari seorang yang tak bernilai, menjadi sesuatu yang tak ternilai Percaya!

Inget, cuma Sauron yang pake cincin di telunjuk...  cuma Sauron...

nb: gambar dari google, dengan sumber masing-masing

Read more »

Powered By Blogger