Kamis, 03 Mei 2012

Di Bawah Panji Merah Muda (1)

Kawan, suatu hari pernah ada dalam bagian kecil kehidupan ini, beberapa orang yang disatukan, dibawah panji-panji yang sama, dibawah satu langit yang cerah. Alangkah indah, betapa mulia dan penuh sukacita. Ketika salib dan bulan sabit bisa berdiri seimbang, ketika dakwah dan dangdut bisa bergoyang, ketika pena-pena yang beradu bukan hanya untuk satu orang. Ya, itulah surga di bumi. Aku tahu, surga yang sejati terlalu agung jika dibandingkan dengan surga kecilku itu, tapi itu tetap surga yang patut kuperjuangkan.

Lalu kawan, hadir diantara kami seorang gadis, dari dunia yang kutolak. Dari dunia yang orang pikir lebih tinggi dari surga kecilku ini. Dunia dambaan orang-orang. Sungguh miris, ketika kami dulu para penghuni surga kecil ini ingin menggapai dunia itu, kami gagal, lalu tergelincir. Jatuh ke surga kecil yang orang anggap neraka, sarang begundal, kriminal. Kerah putih atau kerah biru, sama saja! Namun demikian gadis ini meninggalkan dunianya, memilih melompat ke surga kami. Itu penghinaan, teriakku dalam hati. Aku yang dipilih, sebagai wakil Tuhan di surga kecil tidak bisa menerimanya. Sayang, dengan kuasa yang kecil, apa dayaku?

Gadis itu lama-kelamaan berubah, menjadi sesuatu yang baru, absolut, dan aku pun mulai melunakkan sedikit hati padanya....

0 comments:

Posting Komentar

Powered By Blogger