Minggu, 22 Desember 2013

Malam Kelam

Kadang terpikir dalam kepala ini, kenapa harus takut untuk berjalan di kegelapan? Bukankah gelap tidak selamanya. Habis gelap, terbitlah terang. Itu pesan leluhur bangsaku. Sebagaimana kita hidup di siang terang, malam pun bagian dari hari yang tak akan terpisahkan. Kenapa kau harus takut berjalan di malam kelam? Bukankah Tuhan akan membimbing jalanmu, keluar dari kegelapan. Ada Tuhan tempatmu bersandar.

Aku takut, dalam malam kelamku ini tak kunjung dihampiri sinar terang. Aku tahu dalam tubuh yang sudah cukup umur ini, terjebak seorang anak-anak. Dia takut akan masa depannya. Tatkala teman-temannya sudah melangkahkan kaki menjelajah bumi Tuhan, ia masih duduk diam di depan komputernya.

Katanya, "Dunia itu bisa dijelajah melalui internet. Tak tahukah kau? Dalam Game Online aku bertemu ratusan orang dari seluruh dunia."

Benar, kau benar nak. Kau memang bertemu dengan ribuan orang di dunia itu. Tapi, bukankah itu hanya maya? Maaf, aku senang kau tinggal dalam tubuh ini, tapi kini saatnya kau keluar. Aku tahu, dalam hatimu yang terdalam kau tidak puas hanya dengan menjelejah dunia melalui jendela kecilmu.

Aku tahu ketakutan-ketakutanmu, tentang beasiswa yang kau kejar dan tak kunjung dapat. Tentang iri hati melihat teman-temanmu yang sudah berhasil. Tentang tulisan yang belum kau selesaikan. Ya, tentu ada satu hal yang tak mungkin luput. Jodoh. Kau begitu merisaukan jodoh. Jodoh yang kau rasa sudah di depan mata, tapi tak kunjung mampu kau raihnya.

Nak, percayalah pada Tuhan.. Jodohmu tak akan tertukar, pantaskan dirimu dan dewasalah. Kalau dia yang terbaik buatmu, tak akan tertukar Tuhan memberinya untuk yang lain. Kau boleh jatuh cinta dengan siapapun, juga dengannya. Tapi jangan risau, ketika nanti ia pergi dari sisimu. Percayalah, jodohmu di tangan Tuhan. Tapi pantaskan dirimu sebelum kau mengintip ke dalam tangan Tuhan.

0 comments:

Posting Komentar

Powered By Blogger