1
Cendawan di ujung jalan, dibasmi tanpa perlawanan,
lalu, muncul, muncul, muncul, lagi seribu.
Ketika tangan-tangan datang mencabut mungkin belum tiba pada akarnya,
hingga muncul, muncul lagi seribu.
Seribu cendawan, seribu jamur, seribu kenangan manis
Bukan masalah mencabutnya satu-persatu,
hanya saja terkadang kulit ikut tercabut
sehingga perih kadang turut serta
lalu pelan-pelan coba ditutupi
2
Dalam dunia yang serba sempurna, dalam fana yang serba ada
engkau mencoba berlari, menjauh mencoba menembus barzah.
Batas-batas antara mimpi dan nyata
Sayang, sayang, satu tangan masih melekat di kaki
satu wajah masih enggan pergi,
hingga tiba masamu terombang-ambing dalam lautan duri
3
Cendawan oh cendawan, betapa kau wangi dan memabukkan
cendawan oh cendawan, makanan para dewa
cendawan, kemarilah, ada tempat di dunia yang terlalu sempurna ini
untukmu bernaung dan menancapkan akarmu.
Karena kau pun bukan kesempurnaan.
4
Memandangmu, itu bukan dosa
merawatmu, apalagi.
Bercengkrama, itu bukan dosa
berkata-kata, apalagi.
Bercumbu, mungkin itu dosa
mengumbar kepalsuan, apalagi
karena bukan yang masuk yang menajiskan
tapi apa yang keluar
apalagi tanpa adanya kekang
tanpa didukung dari belakang.
dari dunia yang mungkin terlalu sempurna, sehingga nampak cacatnya
bagus :D
inspired by our conv. xD