Ketika mata kita bertemu, kadang aku berharap kita mengenal sejak dahulu kala.
Ketika kita bertukar kata-kata, kadang aku berangan kau adalah dirinya
Ketika aku pamer, ketika aku mampu berbuat lebih dari yang lain, kadang aku berharap kau kagum dengan itu
Ketika, ketika, ketika, masih banyak ketika yang lain, hanya harapan-harapan semu
Kadang aku berharap kau berangkat dari titik yang sama denganku
Ketika ku pahami betapa kau mirip dengannya
Lalu perlahan mimpi-mimpi kadang dan ketika dari bocah itu pergi, terbang, lari, sama mentari
Lalu bocah itu paham, kalian dua kutub yang berbeda
Lalu kusadari betapa kecil nyaliku
Ketika bola basket dan puisi saling beradu
wenakkk, haha..
haha, opo ae bi