Rabu, 19 Desember 2012

Ketika

Ketika mata kita bertemu, kadang aku berharap kita mengenal sejak dahulu kala. Ketika kita bertukar kata-kata, kadang aku berangan kau adalah dirinya Ketika aku pamer, ketika aku mampu berbuat lebih dari yang lain, kadang aku berharap kau kagum dengan itu Ketika, ketika, ketika, masih banyak ketika yang lain, hanya harapan-harapan semu Kadang aku berharap kau berangkat dari titik yang sama denganku Ketika ku pahami betapa kau...

Read more »

Jumat, 14 Desember 2012

Bunga

Mawar merah, menggoda, indah, berduri tajam. Jika tergores, lukanya tak kunjung padam. Mawar merah, bertahun-tahun berlalu sejak aku menanamnya. Di ujung jalan sempit menuju kontrakan, tempatmu berlalu-lalang, tiap hari, dengan almamater tersampir di pundak, atau mungkin kau ikat di perut. Aku tidak tahu kebiasaanmu. Mawar merah, kelopaknya rontok satu per satu. Ketika tersiram kencing kucing atau anjing. Lalu-lalang menuju kontrakan....

Read more »

Kamis, 13 Desember 2012

Youtopia, Youtopia

1 Cendawan di ujung jalan, dibasmi tanpa perlawanan, lalu, muncul, muncul, muncul, lagi seribu. Ketika tangan-tangan datang mencabut mungkin belum tiba pada akarnya, hingga muncul, muncul lagi seribu. Seribu cendawan, seribu jamur, seribu kenangan manis Bukan masalah mencabutnya satu-persatu, hanya saja terkadang kulit ikut tercabut sehingga perih kadang turut serta lalu pelan-pelan coba ditutupi 2 Dalam dunia yang serba sempurna,...

Read more »

Selasa, 04 Desember 2012

Bangku Beton

Dari balik layar. Dari balik layar hitam, terang, cahaya digital. Dimana awan sering bermain dan menari-nari bersama jemari besar, ketika langit tak lagi tertawa riang dan undangan-undangan datang menyerang. Lalu, jemari riang meloncat kesana-kemari, menulis eulogi semu untuk masa yang akan datang, untuk masa di mana poin-poin dikumpulkan dan dipahat dalam selembar kertas putih, bersih. Kereta tanpa kuda lalu datang. Menantikan...

Read more »

Pages (25)123456 »
Powered By Blogger