Suatu ketika di Tahun 2011 Pak Abdul sekeluarga dipanggil Allah ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji. Alhamdulillah, semua berjalan lancar, sampai negara api menyerang..... *please stand by*
Alhamdulillah, semua berjalan lancar, dan Pak Abdul sekeluarga pulang ke tanah air dengan selamat. Kemudian, beberapa bulan setelah kepulangan Pak Abdul, keluarga Pak Budi -teman Pak Abdul- mengadakan walimahan nikah anaknya, tak lupa Pak Abdul diundang. Namun agaknya Pak Budi lupa menuliskan gelar "H." di depan nama Pak Abdul. Alhasil ketika surat diantar oleh pak pos, Pak Abdul protes,
"Lho, ini nama saya kok tidak ada "H"-nya, saya kan udah haji?"
"Lah, mana saya tahu pak, masih untung nggak saya tambahi "Alm." ujar pak pos ketus.
Sepotong cerita di atas mungkin sering kita lihat dalam kehidupan nyata ya, orang yang sudah berhaji pasti ada gelar "H" sebelum namanya, atau "Hj" jika yang bersangkutan wanita. Padahal jika kita lihat jamaah haji dari negara-negara lain, Arab, Malaysia, negara-negara Eropa, AS, bahkan negara api, sepulang berhaji tidak ada kok yang menambahkan gelar "H" atau "Hj" di depan namanya.
Karena memang dalam syariat Islam tidak ada ketentuan untuk menambahkan embel-embel tersebut. Cuma di Indonesia saja mungkin yang ada gelar seperti itu. Menarik ya negeri kita ini. Sukanya mengada-ada. Tidak jarang seseorang marah kalau tidak ada gelar "H" itu padahal sudah pernah pergi haji. Mungkin bagi mereka itu semacam kebanggaan, padahal itu toh ibadah, antara kita dan Allah. Tidak terlalu berbeda dengan puasa, zakat, dan shalat, semuanya bertujuan mendekatkan diri pada Allah.
Nah lo, sekarang timbul pertanyaan, kalau misalnya puasa dan shalat juga dikasih gelar semacam itu di depan namanya dikasih P atau S, artinya dia sudah sholat atau puasa. hehe. Nggak terbayang betapa nama orang Indonesia akan sangat panjang.
Jadi, sebetulnya itu pilihan kok, apakah mau memberi nama gelar H atau tidak, kembali pada diri kita masing-masing, kalau dirasa akan menimbulkan riya', ya mending nggak usahlah, tapi kalau tujuannya untuk motivasi orang lain, ya itu sah-sah saja, yang penting hati-hati
Jangan-jangan nanti kalau kita sudah bisa pergi haji sampai tiga kali gelarnya jadi "HHH" Triple H, alias HaHaHa.
hehe.
tulisan ini kalau menyinggung jangan dimasukkan ke hati ya, tapi ke otak dulu, coba introspeksi, kenapa tersinggung. mohon maaf lahir batin :D
Setuju :D