Batu karang yang ada di laut begitu kokoh. Sejujurnya aku kagum pada batu itu dan sekaligus malu. Bagaimana mungkin, sebuah batu yang notabene tidak punya akal dan kecerdasan bisa bertahan walau setiap hari diterpa ombak. Pagi, siang, sore dan malam, dua puluh empat jam sehari, tujuh hari seminggu. Sedangkan kita, diterpa gonjang-ganjing kehidupan sehari saja sudah loyo, seolah Tuhan meninggalkan kita. Padahal kita diberi fasilitas otak, akal pikiran, bahkan fasilitas sholat, dzikir dan do'a, yang semuanya bisa dijadikan senjata menghadapi samudera kehidupan.
Mungkin sebagian dari kita bilang, "Yah namanya juga batu karang, yang dilawan kan cuma ombak, lha kita, yang dilawan masalah bejibun."
Hei, ya wajar lah kalau batu karang yang dihadapi itu cuma ombak, lha dia kan cuma dikasih modal badan, tanpa akal pikiran, otak, bahkan nggak bisa sholat, do'a, dan dzikir. Kita punya masalah mungkin sejuta bahkan dua juta, tapi jangan lupa, kita juga punya sejuta dan dua juta akal untuk menghadapinya.
Lelah menghadapi masalah? Itu manusiawi. Sedih? Wah, itu malah lebih manusiawi lagi. Namun, itu tidak boleh jadi alasan buat kita menyerah kalah dengan keadaan. Apapun masalah yang kita hadapi, yakinkan dirimu, kita lebih kokoh daripada batu karang. Sejuta dua juta masalah datang tidak akan jadi penghalang. Bukankah masalah yang datang itu akan menaikkan derajatmu?
Semangatlah, apapun yang dihadapi. Jadilah sekokoh batu karang.
(Sekedar penyemangat bagi yang dirundung masalah [termasuk penulis, hehe.] )
(Jangan takut! Jangan Sedih! Sesungguhnya Allah bersama kita!)
0 comments:
Posting Komentar