Kawan, gadis yang datang itu, kini menjelma. Menjadi sesuatu yang bisa diterima oleh semua. Menjadi idola baru yang bercahaya. Aku pun juga, tertarik alam kilau cahaya yang baru itu, sungguh menyilaukan. Lalu aku berusaha mencari, tandingan cahaya itu. Dulu pernah ada, namun itu sudah lama sekali.
Lambat laun cahaya itu menarikku lebih jauh, kedalam sosok gadis yang menjadi idola. Lalu perlahan terkuak, kegelapan yang ada dari balik kulit yang bercahaya, masa lalu. Masa lalu yang kelam, pekat bagai langit yang kelam ketika absennya mentari.
Aku berusaha menjadi pahlawan, menjadi penolong, membersihkan gelap itu dan menyuntikkan, sedikit cahaya yang ada dari semua. Kini, semua usaha itu sia-sia, hanya beberapa saat saja cahaya itu mampu merasuk kedalam kulit tubuh yang terbuka itu, kini luka sudah kujahit lagi. Entahlah, mungkin hanya hipotesaku yang fana. Mungkin cahaya itu masih di dalam sana, mungkin juga sudah tiada.
0 comments:
Posting Komentar