Tiba-tiba saya ragu, saya yang menggembar-gemborkan ingin jadi dosen lah, kuliah di luar negeri lah, ini-itu, belakangan dipikir buat apa sih? Buat apa saya mencita-citakan itu? Buat siapa...?
Mungkin ada benarnya postingan yang saya baca kemarin. Membiarkan seseorang pergi seperti halnya gigi sakit yang dicabut. Apakah kamu merasakan sakit lagi? Nggak! Hanya ada gap yang terasa di mulut yang tiap hari kita jilat untuk memastikan bahwa disana sudah nggak ada lagi sakit. Tapi, rasanya mulut jadi kosong.

Mungkin saya belum terbiasa dengan gigi yang sudah dicabut ini. Ya sudahlah. Memang perlu waktu untuk terbiasa. Semoga segera saya bisa menemukan passion yang sama seperti sebelum gigi itu dicabut.
0 comments:
Posting Komentar